Pahit Manis Korea Selatan dari Sudut Pandang Orang Indonesia
Disclaimer : Segala informasi yang ditampilkan dalam artikel ini diterbitkan dengan tujuan baik dan hanya untuk tinjauan informasi secara umum.
Bagi kamu yang senang menonton serial drama asal negeri ginseng pasti pernah terbersit pemikiran semacam ‘wah, kayaknya enak ya hidup di Korea’. Tempatnya bersih, banyak taman kota yang bagus-bagus, makanannya terlihat enak, fasilitas publik yang nyaman, dan sederet hal-hal indah lainnya. Masalahnya, tidak semua yang terlihat menyenangkan itu benar adanya. Bahkan beberapa orang yang telah merasakan hidup di Korea Selatan sampai memberikan testimoni ‘jangan percaya dengan apa yang kamu lihat di drama’.
Loh, memangnya kenapa?
Makanan itu tidak seenak kelihatannya
Kalau kamu menyaksikan pemeran drama menikmati ramyeon, mi instan khas Korea Selatan, kamu pasti tidak akan menyangka bahwa rasa Indomie goreng negara kita jauh lebih baik. Kimchi berwarna merah yang kamu kira rasanya pedas, nyatanya asam karena proses fermentasi. Hampir sebagian besar makanan di sana tidak memiliki rasa yang kaya seperti makanan di Indonesia. Namun kabar baiknya, kandungan gizi dari makanan tidak terlalu banyak berubah karena pengolahannya kebanyakan direbus, dikukus, atau dipanggang. Sedikit sekali hidangan di sana yang proses pengolahannya di goreng. Hal tersebut menjadikan kandungan gizi tidak terlalu banyak berkurang. Sisi positifnya, tubuh jadi lebih sehat.
Jangan kaget melihat orang sikat gigi di toilet umum restoran
Sikat dan pasta gigi merupakan barang wajib yang harus ada di tas. Orang-orang Korea sangat suka makan bawang putih. Iya, bawang putih yang rasanya langu itu. Bagi mereka bawang putih itu sangat enak. Tapi bawang putih meninggalkan bau tidak sedap di mulut. Karena itulah mereka membawa sikat dan pasta gigi agar bisa segera bersih-bersih setelah makan.
No soju no life
Tidak asing bukan dengan adegan minum minuman keras dengan botol hijau? Nah itu adalah soju, minuman beralkohol khas Korea Selatan. Soju dibuat dari fermentasi beras dan kandungan alkoholnya tinggi. Bagi orang Islam, minuman ini jelas haram hukumnya. No debat. Tapi di Korea, minuman ini adalah budaya yang menyatukan bangsa. Setiap acara kumpul-kumpul, wajib ada soju. Pesta, makan malam bersama rekan kerja, perayaan di kampus, dan acara-acara lainnya. Kalau kamu menolak ajakan minum soju (selain karena alasan kesehatan dan prinsip agama) kamu dianggap amat sangat tidak sopan.
Mandi sehari sekali
Mandi dua kali sehari seperti orang Indonesia, di Korea adalah pemborosan air dan menyia-nyiakan waktu. Plus bikin tagihan air membengkak. Jadi mereka hanya akan cuci muka dan gosok di pagi hari, lantas beraktifitas seharian. Baru akan mandi setelah seharian berkegiatan. Begitu terus setiap harinya. Frekuensi mandi ini juga bakal lebih jarang lagi di musim dingin.
Budaya ‘cepat-cepat’
Jangan tertipu dengan akting para aktor dan aktris yang berjalan santai di salah satu adegan. Aslinya, kebanyakan orang Korea kalau berjalan selalu cepat, seakan hampir berlari. Beda dengan orang Indonesia yang kalau jalan masih bisa lihat sana sini, ngobrol, foto-foto dengan pose kayang sambil makan cilok. Bagi warga Korea, jalan santai adalah dosa, menghabiskan waktu, membuang uang, dan menjauhkan rejeki. Kamu hobinya rebahan? Jangan harap bisa survive di negara ini.
Tidak ada air di toilet umum
Orang Indonesia harus membawa tisu basah dan tisu kering jika berkunjung ke Korea. Hampir semua toilet di sana tidak menyediakan water jet. Kita yang biasa membersihkan dengan air mungkin akan mengalami gegar budaya yang cukup mengejutkan. Bahkan tidak jarang toilet umum di sana tidak ada tisunya. Ini mungkin langkah yang bagus agar tidak buang-buang air. Tapi kalau sampai tisu pun tidak ada, kok ya jorok banget gitu loh. Jadi jangan lupa tisu basah dan tisu keringnya selalu dibawa ya.
Sikap individualis yang tinggi
Coba bayangkan situasi berikut. Kamu sedang berjalan menuju halte bus lalu tiba-tiba terpeleset dan jatuh berdebam. Jika kamu berharap orang-orang di halte akan datang menolongmu, sebaiknya kamu singkirkan segera harapan tersebut dan bangun. Mereka tidak sebaik itu untuk menolong seseorang yang jatuh di jalan. Tapi jika itu sampai terjadi, pasti hanya ada di drama.
Jika kamu sedang berada di bis bersama temanmu, tahanlah untuk tidak berbicara sampai kalian turun. Berbicara di bis hanya akan membuat sopir melotot padamu karena itu dianggap tidak sopan dan mengganggu kenyamanan umum.
Tulisan di atas hanyalah sebagian kecil dari budaya umum yang terjadi di Korea Selatan. Tentunya tidak semua seperti itu. Karenanya kebijakan pembaca sangat diperlukan. Nah, bagaimana? Tertarik pergi ke negeri para idol?