Mengenal Soto, Kuliner Indonesia yang Paling Mudah Dijumpai
Siapa yang tidak mengenal soto? Orang asing biasanya menamainya dengan ‘yellow chicken soup’. Jenis makanan ini sangat mudah ditemui dimana pun di Indonesia. Lihat saja, setiap kali pergi ke suatu kota, hampir pasti akan ada warung yang menjual soto. Khasnya juga berbeda antara satu kota dengan kota lain.
Namun, sebenarnya soto termasuk makanan asli Indonesia bukan sih? Dari mana asal soto sebenarnya? Bagaimana bisa ada berbagai macam soto? Penasaran bukan? Ayo simak penjelasan di bawah.
Asal Mula Soto
Soto merupakan jenis hidangan yang memadukan 3 kebudayaan sekaligus. Bihun atau soun dan kuah yang menjadi ciri khas soto berasal dari kebudayaan Tiongkok. Orang-orang Tiongkok biasa mencampurkan kuah dan memasukkan bahan-bahan ke dalamnya.
Sementara bumbu dan rempah yang digunakan berasal dari kebiasaan orang India. Dua hal tersebut dipadukan dan ditambah penyesuaian rasa oleh orang-orang Indonesia, jadilah hidangan tiga kebudayaan dengan kearifan lokal.
Diperkirakan, nama soto berasal dari bahasa Mandarin, caudo, yang artinya jeroan atau babat. Adapula yang mengatakan bahwa nama soto berasal dari topolek Hokkien, ‘tacaudo’ yang berarti memikul. Ini disebabkan karena pada awalnya soto adalah hidangan yang dijual dengan cara dipikul.
Bahan-bahan Soto
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus yang mengharuskan soto memiliki resep tertentu. Karena jenisnya banyak, maka bahan antara soto satu dengan soto lainnya dapat berbeda. Namun, pada umumnya soto terdiri dari kuah dan mi soun ataupun bihun. Bahan-bahan lainnya tergantung dari kekhasan daerah masing-masing.
Demikian halnya dengan bumbu. Beberapa jenis soto menggunakan kunyit agar warna kuahnya kuning. Sementara beberapa yang lain tidak menggunakan kunyit.
Penyajian Soto
Setiap daerah memiliki cara sendiri dalam menyajikan soto. Ada yang berupa soto kuah, soto dengan nasi, ada pula soto dengan ketupat. Makanan pendampingnya pun macam-macam. Umumnya mendoan, perkedel, sate hati ayam, tempe atau tahu goreng, telur puyuh, kerupuk, dan bubuk koya.
Jenis-jenis Soto
Kebanyakan
soto dinamai sesuai dengan nama daerah khasnya. Berikut adalah jenis-jenisnya.
Coto Makassar
Beberapa orang mungkin mengira nama ‘coto’ ini karena pelafalan ‘s’ pada soto yang cedal. Tetapi ini benar-benar coto loh, tidak cedal atau keliru ‘s’ jadi ‘c’. Kuah coto Makassar menggunakan kaldu jeroan sapi yang direbus lama. Biasanya disantap bersama ketupat dan buras. Pada zaman dahulu, hidangan coto bagian sirloin dan tenderloin hanya diperuntukkan bagi bangsawan dan keluarga kerajaan. Sedangkan masyarakat biasa akan mendapatkan bagian jeroan.
Soto/Tauto Pekalongan
Nama tauto berasal dari perpaduan antara ‘caudo’ dan tauco. Tauco sendiri merupakan bumbu utama soto Pekalongan. Tauco dibuat dari bahan dasar kedelai yang difermentasi.
Soto Bandung
Hampir sama dengan soto jenis lain, yang membedakan adalah tambahan lobak, tomat, serta kedelai goreng di dalamnya. Kuahnya bening dan segar, cocok disantap saat siang hari di tengah cuaca Bandung yang cenderung sejuk.
Soto Lamongan
Yang istimewa dari soto Lamongan adalah adanya taburan bubuk koya di atasnya. Bubuk koya terbuat dari kerupuk dihancurkan dan bawang putih.
Soto Kudus
Soto Kudus biasanya berkuah bening dengan daging ayam atau kerbau. Di kota asalnya, tidak ada soto Kudus yang menggunakan daging sapi. Ini merupakan bentuk toleransi umat Islam kepada pemeluk agama Hindhu yang menghormati sapi.
Soto Gading
Soto Gading dulunya dianggap sebagai hidangan kelas atas. Kuahnya lembut, campuran mi berupa bihun, suwiran daging ayam, irisan tomat, daun bawang, dan jeruk nipis.
Sroto Sokaraja
Ciri khas hidangan soto ini menggunakan bumbu kacang dan ketupat yang dicampur di dalam mangkuk.Dan juga kerupuk merah mudanya yang sangat menggoda.
Soto Madura
Bahan utama soto ini adalah daging sapi, kentang goreng, telur rebus, dan taoge.
Soto Medan
Sumber |
Kuah soto Medan kuning dan bersantan. Penyajiannya disertai perkedel, tambahan kecap, dan sambal ijo.
Soto Betawi
Di antara jenis soto yang lain, penyebutan kata ‘soto Betawi’ tergolong yang paling muda. Kata ‘Betawi’ itu sendiri diserap dari kata ‘Batavia’, penyebutan orang Belanda untuk Sunda Kelapa yang sekarang menjadi Jakarta.
Soto Banjar
Soto Banjar memiliki kuah yang kental yang berasal dari santan atau susu. Aroma soto ini sangat harum karena campuran berbagai rempah. Di antaranya kayu manis, cengkih, dan biji pala. Soto Banjar tidak menggunakan kunyit sebagai bumbu.
Selain soto-soto yang telah disebut di atas, masih terdapat banyak lagi jenis soto lain. Bagaimana? Sudah lapar belum?