Perbedaan Dasar Kabel USB Type C dan Micro USB
January 15, 2020
Apa Perbedaan Dasar Kabel USB Type C dan Micro USB. Sejumlah
produsen perangkat, terutama smartphone, mulai menggunakan konektor USB
Type-C pada perangkatnya. Sebelum tipe ini dikenal diperkenalkan
produsen, perangkat mobile seperti ponsel dan tablet umumnya menggunakan
micro-USB sebagai konektor standar.
Memiliki fungsi sebagai alat penyalur daya untuk mengisi baterai perangkat serta mengirimkan file antar perangkat via kabel, kedua tipe juga mengusung perbedaan. Secara sederhana, perbedaan dua tipe USB ini terlihat pada ujung steker yang dihubungkan ke port di perangkat.
Tipe micro-USB hadir dengan ujung yang berbentuk melengkung di satu sisi dan datar di sisi lain. Hal ini mengakibatkan pengguna harus memasukan steker dalam posisi yang benar agar dapat berfungsi dengan baik.
Pertama kali diumumkan pada tahun 2014, USB Type C merupakan inovasi baru dari perangkat USB, dengan jumlah 24 pin pada konektor memungkinkan untuk melakukan pertukaran data dan energi. USB Type C hanya memiliki satu jenis ukuran yang mana artinya tidak ada jenis micro atau mini port. Ukurannya pun hanya sedikit lebih besar dari konektor micro-B, dengan lebar 8.3 mm dan tinggi 2.5 mm. Meskipun dengan ukuran yang kecil namun USB Type C mampu menghantarkan tenaga sebesar 100 watt, sehingga mampu digunakan sebagai charger.
Disamping itu, USB Type C ini juga mendukung berbagai macam protocol dengan menggunakan “alternate modes”, yang mana memungkinkan anda untuk menggunakan output adapter HDMI, VGA, display port dan tipe koneksi lainnya hanya dengan menggunakan satu port USB.
USB Type C ini sudah diterapkan pada laptop, handphone dan tablet keluaran terbaru. Contohnya pada Macbook Air produk terbaru dari Apple yang mana menggunakan port USB Type C. Tidak hanya sebagai penghubung pheriperalnya tetapi juga sebagai port pengisi daya. Hanya tinggal menunggu waktu hingga konektor yang lama akan benar-benar tergantikan dengan konektor type C ini.
Sejumlah produsen perangkat, terutama smartphone, mulai menggunakan konektor USB Type-C pada perangkatnya. Sebelum tipe ini dikenal diperkenalkan produsen, perangkat mobile seperti ponsel dan tablet umumnya menggunakan micro-USB sebagai konektor standar.
Memiliki fungsi sebagai alat penyalur daya untuk mengisi baterai perangkat serta mengirimkan file antar perangkat via kabel, kedua tipe juga mengusung perbedaan. Secara sederhana, perbedaan dua tipe USB ini terlihat pada ujung steker yang dihubungkan ke port di perangkat.
Tipe micro-USB hadir dengan ujung yang berbentuk melengkung di satu sisi dan datar di sisi lain. Hal ini mengakibatkan pengguna harus memasukan steker dalam posisi yang benar agar dapat berfungsi dengan baik.
Hal ini berbeda dengan USB Type-C yang hadir dengan steker berbentuk melengkung di masing-masing sisi, meski dalam hal ukuran serupa dengan micro-USB. Bentuk tersebut memberikan keunggulan terkait dengan orientasi menghubungkan steker ke port.
Dengan kata lain, pengguna tidak perlu khawatir melakukan kesalahan, seperti terbalik, dalam menghubungkan kabel USB ke port pada perangkat. Selain desain, perbedaan juga ditemukan dalam hal teknis.
Secara teknis, micro-USB berbekal kemampuan transfer data dengan kecepatan hingga 5Gbps, dan output daya maksimal berkapasitas 5V dan 1,8A. Sementara itu, USB Type-C berbekal kemampuan transfer data dengan kecepatan hingga 10Gbps, dan output daya maksimal berkapasitas 20V dan 5A.
Sebagai informasi, konektor micro-USB ini pertama kali mulai tersedia di perangkat pada tahun 2008, sedangkan konektor USB Type-C yang mulai diadopsi sebagai konektor standar di perangkat mobile ini pertama kali tersedia pada tahun 2013.
Sekian artikel seputar teknologi dengan topik pembahasan Perbedaan Dasar Kabel USB Type C dan Micro USB. Semoga bemanfaat dan berguna bagi temen teman pembaca semuanya.
Memiliki fungsi sebagai alat penyalur daya untuk mengisi baterai perangkat serta mengirimkan file antar perangkat via kabel, kedua tipe juga mengusung perbedaan. Secara sederhana, perbedaan dua tipe USB ini terlihat pada ujung steker yang dihubungkan ke port di perangkat.
Perbedaan Dasar Kabel USB Type C dan Micro USB
Tipe micro-USB hadir dengan ujung yang berbentuk melengkung di satu sisi dan datar di sisi lain. Hal ini mengakibatkan pengguna harus memasukan steker dalam posisi yang benar agar dapat berfungsi dengan baik.
Pertama kali diumumkan pada tahun 2014, USB Type C merupakan inovasi baru dari perangkat USB, dengan jumlah 24 pin pada konektor memungkinkan untuk melakukan pertukaran data dan energi. USB Type C hanya memiliki satu jenis ukuran yang mana artinya tidak ada jenis micro atau mini port. Ukurannya pun hanya sedikit lebih besar dari konektor micro-B, dengan lebar 8.3 mm dan tinggi 2.5 mm. Meskipun dengan ukuran yang kecil namun USB Type C mampu menghantarkan tenaga sebesar 100 watt, sehingga mampu digunakan sebagai charger.
Disamping itu, USB Type C ini juga mendukung berbagai macam protocol dengan menggunakan “alternate modes”, yang mana memungkinkan anda untuk menggunakan output adapter HDMI, VGA, display port dan tipe koneksi lainnya hanya dengan menggunakan satu port USB.
USB Type C ini sudah diterapkan pada laptop, handphone dan tablet keluaran terbaru. Contohnya pada Macbook Air produk terbaru dari Apple yang mana menggunakan port USB Type C. Tidak hanya sebagai penghubung pheriperalnya tetapi juga sebagai port pengisi daya. Hanya tinggal menunggu waktu hingga konektor yang lama akan benar-benar tergantikan dengan konektor type C ini.
Sejumlah produsen perangkat, terutama smartphone, mulai menggunakan konektor USB Type-C pada perangkatnya. Sebelum tipe ini dikenal diperkenalkan produsen, perangkat mobile seperti ponsel dan tablet umumnya menggunakan micro-USB sebagai konektor standar.
Memiliki fungsi sebagai alat penyalur daya untuk mengisi baterai perangkat serta mengirimkan file antar perangkat via kabel, kedua tipe juga mengusung perbedaan. Secara sederhana, perbedaan dua tipe USB ini terlihat pada ujung steker yang dihubungkan ke port di perangkat.
Tipe micro-USB hadir dengan ujung yang berbentuk melengkung di satu sisi dan datar di sisi lain. Hal ini mengakibatkan pengguna harus memasukan steker dalam posisi yang benar agar dapat berfungsi dengan baik.
Hal ini berbeda dengan USB Type-C yang hadir dengan steker berbentuk melengkung di masing-masing sisi, meski dalam hal ukuran serupa dengan micro-USB. Bentuk tersebut memberikan keunggulan terkait dengan orientasi menghubungkan steker ke port.
Dengan kata lain, pengguna tidak perlu khawatir melakukan kesalahan, seperti terbalik, dalam menghubungkan kabel USB ke port pada perangkat. Selain desain, perbedaan juga ditemukan dalam hal teknis.
Secara teknis, micro-USB berbekal kemampuan transfer data dengan kecepatan hingga 5Gbps, dan output daya maksimal berkapasitas 5V dan 1,8A. Sementara itu, USB Type-C berbekal kemampuan transfer data dengan kecepatan hingga 10Gbps, dan output daya maksimal berkapasitas 20V dan 5A.
Sebagai informasi, konektor micro-USB ini pertama kali mulai tersedia di perangkat pada tahun 2008, sedangkan konektor USB Type-C yang mulai diadopsi sebagai konektor standar di perangkat mobile ini pertama kali tersedia pada tahun 2013.
Sekian artikel seputar teknologi dengan topik pembahasan Perbedaan Dasar Kabel USB Type C dan Micro USB. Semoga bemanfaat dan berguna bagi temen teman pembaca semuanya.